Tugas
Ks Dan Kb
DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN CUACA DAN IKLIM
KELOMPOK VIII
SARAH FEBRIANA 1110118
STEFANUS DJAWA 111030
HILDEGARDIS 1110121
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)
TAMALATEA
MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini, kami membahas
tentang “Dampak
Pertumbuhan Penduduk yang Besar Terhadap Perubahan Cuaca Dan Iklim ”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu sangat di harapakan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan
makalah kami selanjutnya, Semoga makalah ini bisa memberi manfaat bagi kita
semua.
Sekian
yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, ‘Wasalamualaikum Wr. Wb’.
Makassar, 15 Januari 2014
Penulis
Kelompok VIII
DAFTAR ISI
Halaman judul i
Kata pengantar ii
Daftar isi iii
BAB
I : PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang 1
B. Rumusan
Masalah 3
BAB
II : PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan
Penduduk 4
B. Cuaca
Dan Iklim 13
C. Hubungan
Pertumbuhan Penduduk Terhadap Cuaca Dan iklim 16
BAB
III : PENUTUP
A. Kesimpulan 22
B. Saran 22
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di era globalisasi seperti sekarang
ini, banyak sekali masalah –masalah yang muncul di bebagai bidang. telebih
dinegara – negara berkembang, banyak sekali masalah yang datang sili berganti.
Begitu pula dengan negara kita indonesia, masalah dari berbagai bidang datang
sseakan tidak ada habisnya, baik dari bidang pulitik maupun sosial.
Pada umumnya, masalah yang dialami negara berkembang seperti kita adalah masalah pertumbuhan penduduk yang berlebih. Pertumuhan penduduk yang tidak terkendali tentu akan menimbulkan banyak pengaruh dlam kehidupan. Akibat yang ditimbulkan tentu akan mengganggu dan menimbulkan masalah di berbagai bidang.
Indonesia termasuk negara yang
memiliki penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk Indonesia sejak lama
diketahui berada di posisi 4 dunia dan 3 Asia. Tertinggi adalah China (1,3
miliar) , dilanjutkan oleh India (1,14 miliar) dan Amerika (303 juta). Juni
2008 tercatat penduduk Indonesia berjumlah 237,5 juta jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk di kisaran 1,2 atau 1,3%. Oleh karena itu, sangat penting bagi
Indonesia untuk membenahi fasilitas publiknya. Diperkirakan penduduk Indonesia
akan berjumlah 337 juta jiwa di tahun 2050. Laju pertumbuhan penduduk seperti
ini diperkirakan akan menyebabkan daya dukung lingkungan tidak seimbang.
Problem yang akan dihadapi akibat
meningkatnya pertambahan penduduk adalah pangan, energi, dan papan. Dari sisi
kebutuhan pangan, setiap kenaikan jumlah penduduk akan menaikkan pula
ketersediaan pangan. Begitu juga energy, pertumbuhan penduduk akan menyedot
energy besar, sementara ketersediaan energi makin menipis. Tak terkecuali
masalah papan atau perumahan yang harus disediakan dalam jumlah besar. Masalah
ini tentunya akan berujung pada naiknya tingkat pengangguran, kemiskinan, angka
kriminalitas, dll.
Sebenarnya banyak sebab sehingga
masalah ini bisa kian membesar. Faktor utama dari pertumbuhan penduduk yang
tinggi adalah karena tidak ada komitmen pemerintah untuk membatasi pertumbuhan
penduduk. Program Keluarga Berencana (KB) yang pada periode 1970 sampai akhir
1990-an berhasil mengerem pertumbuhan penduduk, tidak dilanjutkan. Pemerintah
sama sekali tidak peduli pada pertumbuhan penduduk.
Sekarang generasi baru yang tidak mengenal program KB, tak sedikit
yang memiliki tiga atau empat anak. Bahkan, ada yang mengkampanyekan secara
terselubung agar memiliki anak banyak, terkait dengan pepatah jaman dahulu
bahwa ”banyak anak banyak rejeki” yang tentunya sudah tidak sesuai dengan saat
sekatang ini. Tak heran kalau kondisi saat ini dalam beberapa kasus kembali ke
tahun 1960-an, yakni memiliki anak di atas lima orang. Kurangnya sosialisasi
dari pemerintah dan lembaga terkait dan minimnya penyuluhan adalah penyebab
masalah ini terus berlanjut dan kian tidak terkendali.
Sebenarnya banyak cara untuk
mengatasi masalah ini. seperti transmigrasi, kembali menggalakkan program
Keluarga Berencana (KB), meningkatkan standar pndidikan bangsa, serta melakukan
pengawasan-pengawasan terkait masalah ini. Pemerintah harus tanggap terhadap
masalah ini. Masalah kependudukan tak boleh diremehkan. Pertumbuhan penduduk
penting, tetapi dibatasi. Kita perlu sadar bahwa daya dukung sumber daya alam
terbatas, sehingga jika jumlah penduduk tidak terkendali akan menjadi problem besar
di masa depan. Prinsipnya. Pertumbuhan harus dibatasi, dan setiap lapisan
masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. karena dengan
pertumbuhan yang terkendali akan mempermudah pemerintah mewujudkan masyarakat
yang berkualitas dan sejahtera.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Penduduk ?
2. Faktor – Faktor yang Menyebabkan Pertumbuhan Penduduk ?
3. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan
jumlah penduduk ?
4.
Permasalahan Penduduk Di Indonesia ?
5. Pengertian Cuaca Dan Iklim
6. Unsur – Unsur Iklim ?
7. Hubungan Pertumbuhan Cuaca Dan Iklim ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi
sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk
pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. (menurut Wikipedia)
pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. (menurut Wikipedia)
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang
penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada
khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk
juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara
maupun dunia. (menurut MKDU ISD)
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik
pertambahan maupun penurunannya. (menurut modul online)
Angka
pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau
negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam
persentase.
2. Faktor-faktor
yang menyebabkan pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor –
faktor demografi sebagai berikut :
a.
Kematian
(Mortalitas)
b.
Kelahiran
(Natalitas)
c.
Migrasi
(Mobilitas)
Kelahiran
dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan
faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur
dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau
peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode
waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko
tersebut.
a.
Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia
secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk
menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka
kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian
(pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
1)
Faktor
pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor
ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini
adalah:
·
Sarana
kesehatan yang kurang memadai.
·
Rendahnya
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
·
Terjadinya
berbagai bencana alam.
·
Terjadinya
peperangan
·
Terjadinya
kecelakaan lalu lintas dan industry.
·
Tindakan
bunuh diri dan pembunuhan.
2)
Faktor
penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor
ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini
adalah:
·
Lingkungan
hidup sehat.
·
Fasilitas
kesehatan tersedia dengan lengkap.
·
Ajaran
agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
·
Tingkat
kesehatan masyarakat tinggi.
·
Semakin
tinggi tingkat pendidikan penduduk.
b.
Kelahiran (Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa
faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran
(pro natalitas) Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
1)
Kawin
pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
2)
Anak
dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
3)
Anggapan
bahwa banyak anak banyak rejeki.
4)
Anak
menjadi kebanggaan bagi orang tua.
5)
Anggapan
bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak
laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan
pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran
(anti natalitas), antara lain:
1)
Adanya
program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
2)
Adanya
ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi
laki-laki minimal berusia 19 tahun.
3)
Anggapan
anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
4)
Adanya
pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan
hanya sampai anak ke – 2.
5)
Penundaaan
kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor
– faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1)
Kepercayaan
dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB.
Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya
mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak
dibanding bila peserta KB banyak.
2)
Tingkat
pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan
pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan
mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3)
Kondisi
perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan
perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu
negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4)
Kebijakan
pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan
kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang
tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran.
5)
Adat
istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah
penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya,
ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau
sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6)
Kematian
dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran
bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan
kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7)
Struktur
Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah
kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya
lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk
menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran
(Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah
bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
c.
Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat
yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi
internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu
negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan
penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.Faktor-faktor
terjadinya migrasi, yaitu :
1)
Persediaan
sumber daya alam
2)
Lingkungan
social budaya
3)
Potensi
ekonomi
4)
Alat
masa depan
Perlu
diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia
itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Kebudayaan
berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya
guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib
dan damai.
Jadi jumlah yang lahir
jauh lebih banyak dari yang meninggal. Akibatnya, angka pertumbuhan penduduk
meningkat dengan cepat. Peledakan penduduk ini dapat mengacaukan pembangunan
ekonomi dan mengganggu kesejahteraan keluarga. Pendapatan masih rendah,
sementara banyak anak yang harus diurus. Kualitas anak tidak terjamin sehingga
sulit keluar dari perangkap kemiskinan.
faktor lain berikutnya adalah :
Karena gagalnya pemerintah dalam menkampanyekan
KB (keluarga berencana).
Kendala program KB
adalah otonomi daerah yang mengakibatkan keterputusan koordinasi dan
implementasi program secara luas. Tidak semua daerah mempunyai struktur yang
khusus mengurusi KB. Di tengah perubahan itu fungsi petugas penyuluh lapangan
KB (PLKB) juga tergerus karena kurang dukungan. Padahal PLKB penting untuk
mengedukasi dan memberikan konseling sehingga masyarakat dapat merencanakan
keluarga dengan baik dan rasional.
masalah lingkungan fisik akibat kepadatan penduduk :
·
kerusakan hutan.
·
terjadinya pencemaran
lingkungan.
·
kekeringan pada musim
kemarau.
·
semakin sempitnya lahan
pertanian,
·
timbulnya banjir pada
musim penghujan.
3. Cara-cara
yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
a.
Penambahan dan penciptaan lapangan
kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup
masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di
samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan
merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
b.
Meningkatkan kesadaran dan
pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan
efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat
umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
c.
Mengurangi kepadatan penduduk dengan
program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada
daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan
laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang tersedia.
d.
Meningkatkan produksi dan pencarian
sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan
sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan.Setiap
daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan
dengan daerah lainnya.
4. Permasalahan
Penduduk Di Indonesia
Dari segi
kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar antara lain :
a.
Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di
Jawa-sangat jarang di Kalimantan dan Irian.
b.
Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita
dan remaja masih sangat besar.
c.
Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja
yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap
tahun.
d.
Distribusi Kegiatan Ekonomi masih merata, masih
terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa.
e.
Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal, belum
mendapat perhatian serius.
f.
Indeks kesehatan masih rendah, angka kematian ibu dan
angka kematian bayi masih tinggi.
B.
CUACA Dan IKLIM
1.
Pengertian
Iklim Dan Cuaca
iklim
adalah suatu keadaan dalam jangka panjang yang menggambarkan kondisi cuaca
suatu wilayah. Dalam bidang meteorologi perubahan iKlim
yang terjadi dipelajari secara detail.
Perbedaan iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh letak matahari terhadap bumi, sehingga ada beberapa klasifikasi iklim di bumi yang didasari atas letak geografis bumi. Secara luas dapat kita ketahui beberapa iklim di antaranya iklim tropis, lintang menengah, dan juga lintang tinggi.
Iklim adalah keadaan rata-ata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.
Perbedaan iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh letak matahari terhadap bumi, sehingga ada beberapa klasifikasi iklim di bumi yang didasari atas letak geografis bumi. Secara luas dapat kita ketahui beberapa iklim di antaranya iklim tropis, lintang menengah, dan juga lintang tinggi.
Iklim adalah keadaan rata-ata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.
Iklim
juga didefinisikan sebagai berikut :
·
Sintesis
kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup
dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan
pada setiap saatny (World Climate Conference, 1979)
·
Kondep
abstrak yang menyatakan kebiaasan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu
daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).
Sedangkan cuaca
adalah suatu fenomena atau perubahan yang terjadi di wilayah tertentu yang
menunjukkan adanya perubahan aktifitas alam seperti hujan, panas matahari, atau
mendung. Kurun waktu dalam memperkirakan perubahan cuaca ini lebih pendek daripada penentuan iklim.
Adanya perbedaan
cuaca antara satu tempat dengan tempat lainnya disebabkan oleh perbedaan
kelembaban udara serta suhu di tempat tersebut. Hal ini bisa terjadi karena
sudut pemanasan matahari di satu tempat dengan tempat lain tidak sama.
Perubahan cuaca
maupun iklim di bumi dapat berpengaruh pada setiap makhluk hidup yang ada di
dalamnya, termasuk karakteristik serta jenisnya.
2. Unsur
– Unsur Iklim
a.
Penyinaran Matahari
Matahari
merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi sumber energi
utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi
awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari.
b.
Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang
sifatnya menyebar dan berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara
horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis garis
ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan) dan
semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran secara
vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin.
Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.
c.
Kelembapan Udara (Humidity)
Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan.
Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini
berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap
air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer.
d.
Per-awan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut
di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.
e.
Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah
selama waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat
yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).
f.
Angin
Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang
bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum).
Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu
udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur
arah dan kecepatan angin disebut anemometer.
C.
HUBUNGAN
PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP CUACA DAN IKLIM
Penyebab Perubahan Iklim Seperti
yang telah disebutkan bahwa aktivitas
manusia merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Selain itu
pertambahan populasi penduduk dan pesatnya pertumbuhan teknologi dan industri
ternyata juga memberikan kontribusi besar pada pertambahan GRK(Gas Rumah Kaca).
Akibat jenis aktivitas yang berbeda-beda, maka GRK yang dikontribusikan
oleh setiap negara ke atmosfer pun porsinya berbedabeda.
Kondisi iklim di dunia selalu
berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim ini dapat dibedakan
berdasarkan wilayahnya (ruang) yaitu perubahan iklim secara lokal dan global.
Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus, baik secara harian,
musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim adalah suatu perubahan
unsur-unsur iklim yang memiliki kecenderungan naik atau turun secara nyata.
Perubahan iklim secara global
disebabkan oleh karena menungkatnya konsentrasi gasi di atmosfer. Hal ini
terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang berasal dari
batu bara, minyak bumi, dan gas, yang membuang limbah gas di atmosfer, seperti
kabondioksida (CO2), Metana (CH4), dan Nitrous Oksida (N2O). Matahari yang
menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer
sehingga udara bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Jika kemudian atmosfer
bumi dijejali gas, terjadilah efek selimut seperti yang terjadi pada rumah
kaca, yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara ditahan oleh selimut gas
sehingga suhu mengalami kenaikan dan menjadi panas. Semakin banyak gas dilepas
ke udara, semakin tebal selimut bumi, semakin panas pula suhu bumi.
Ada banyak kejadian yang dapat
menyebabkan perubahan iklim.Penyebab-penyebab tersebut adalah :
1.
Kehutanan
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan luas
hutan terbesar, yaitu 120,3 juta hektar. Sekitar 17% dari luasan tersebut adalah hutan konservasi dan 23% hutan
lindung, sementara sisanya adalah hutan produksi (FWI/ GFW, 2001).
Namun dari tahun ke tahun luas hutan berkurang. Hal ini
disebabkan oleh penebangan liar atau juga kebakaran hutan (disengaja ataupun
tidak disengaja). Padahal hutan sangat berperan sebagai penyerap CO2 dan
penghasil O2. Dengan kemampuan hutan tersebut dapat mengurangi kadar GRK di
udara.
2.
Pemanfaatan Energi Bahan Bakar Fosil Saat
ini kehidupan manusia sangat tergantung pada energi listrik dan bahan bakar
fosil. Ketergantungan tersebut sangat berdampak buruk bagi kehidupan umat
manusia. Penggunaan energi fosil seperti, minyak bumi, batu bara, dan gas alam dalam
berbagai kegiatan akan memicu bertambahnya emisi GRK di atmosfer.
3.
Pertanian dan Peternakan
Sektor pertanian juga berperan banyak terhadap meningkatnya
emisi GRK, khususnya gas metana(CH4) yang dihasilkan dari sawah yang tergenang.
Berdasarkan penelitian sektor pertanian menghasilkan emisi gas metana tertinggi
di banding sektor-sektor lainnya.
Sektor
peternakan juga tidak kalah dalam mengemisikan GRK, hal tersebut dikarenakan
kotoran ternak yang membusuk akan melepaskan gas metana ke atmosfer.
4.
Sampah
Sampah turut mengasilkan emisi GRK berupa gas metana
walaupun dalam jumlah yang cukup kecil. Diperkirakan 1 ton sampah padat
menghasilkan sekitar 50 kg gas metana.
Kegiatan manusia selalu menghasilkan sampah. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi oleh kota-kota besar di IndonesiA.
Kegiatan manusia selalu menghasilkan sampah. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi oleh kota-kota besar di IndonesiA.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan bahwa pada
tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan sampah 0,8 kg
per hari dan terus meningkat hingga 1 kg per orang per hari pada tahun 2000.
a.
Dampak Perubahn Iklim
Perubahan
iklim akan memberikan dampak yang sangat besar pada berbagai sektor,
diantaranya:
1)
Dampak Perubahan Iklim terhadap
Sektor Pertanian
Perubahan iklim akan menyebabkan pergeseran musim, sehingga musim kemarau menjadi lebih panjang. Hal ini akan menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan kebakaran hutan. Sehingga Indonesia harus mengimpor beras dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhannya. Secara otomatis, produktivitas di bidang pertanian juga akan menurun.
Perubahan iklim akan menyebabkan pergeseran musim, sehingga musim kemarau menjadi lebih panjang. Hal ini akan menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan kebakaran hutan. Sehingga Indonesia harus mengimpor beras dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhannya. Secara otomatis, produktivitas di bidang pertanian juga akan menurun.
2)
Dampak Perubahan Iklim terhadap
Kenaikan Muka Air Laut Kenaikan temperatur menyebabkan es dan gletser di Kutub
Utara dan Selatan mencair. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya pemuaian massa
air laut dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini membawa banyak perubahan bagi
kehidupan di bawah laut, seperti pemutihan terumbu karang dan punahnya berbagai
jenis ikan. Sehingga akan menurunkan produksi tambak ikan dan udang serta
mengancam kehidupan masyarakat pesisir pantai.
Kenaikan muka air laut akan menyebabkan hancurnya tambak-tambak ikan di beberapa daerah, juga dapat merusak terumbu karang yang ada di laut Indonesia.
Kenaikan muka air laut akan menyebabkan hancurnya tambak-tambak ikan di beberapa daerah, juga dapat merusak terumbu karang yang ada di laut Indonesia.
3)
Dampak Perubahan iklim terhadap
Ekosistem
Meningkatnya tingkat keasaman dari laut karena bertambahnya karbondioksida di atmosfer akan membawa dampak negatif pada organisme-organisme laut. Misalnya, hilangnya jenis flora dan fauna khususnya di Indonesia.
Meningkatnya tingkat keasaman dari laut karena bertambahnya karbondioksida di atmosfer akan membawa dampak negatif pada organisme-organisme laut. Misalnya, hilangnya jenis flora dan fauna khususnya di Indonesia.
4)
Dampak Perubahan iklim terhadap
Sumber Daya Air
Pada pertengahan abad ini, rata-rata aliran air sungai dan kelestarian air di daerah sub polar serta daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat sebanyak 10-40%. Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang sebanyak 10-30% sehingga daerah-daerah yang sekarang sering mengalami kekeringan akan semakin parah kondisinya.
Pada pertengahan abad ini, rata-rata aliran air sungai dan kelestarian air di daerah sub polar serta daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat sebanyak 10-40%. Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang sebanyak 10-30% sehingga daerah-daerah yang sekarang sering mengalami kekeringan akan semakin parah kondisinya.
5)
Dampak Perubahan iklim terhadap
Kesehatan
Frekuensi timbulnya penyakit seperti malaria dan demam berdarah akan meningkat. Penduduk dengan kapasitas beradaptasi rendah akan semakin rentan terhadap diare, gizi buruk, serta berubahnya pola distribusi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga dan hewan.
Frekuensi timbulnya penyakit seperti malaria dan demam berdarah akan meningkat. Penduduk dengan kapasitas beradaptasi rendah akan semakin rentan terhadap diare, gizi buruk, serta berubahnya pola distribusi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga dan hewan.
6)
Dampak Perubahan iklim terhadap
Sektor Lingkungan
Dengan lingkungan yang rusak, alam akan lebih rapuh terhadap perubahan iklim. Apabila terjadi curah hujan yang cukup tinggi akan berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Dengan lingkungan yang rusak, alam akan lebih rapuh terhadap perubahan iklim. Apabila terjadi curah hujan yang cukup tinggi akan berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
b.
Solusi terhadap Perubahan Iklim
Mengingat
perubahan iklim sangat besar dampaknya bagi kehidupan manusia dan bumi, maka
kita harus mengadakan solusi untuk mengatasinya. Ada beberapa solusi yang dapat
kita lakukan, diantaranya:
1)
Melakukan perbaikan dari sektor
kehutanan. Seperti mengadakan reboisasi, menanamkan prinsip tebang pilih dan
tebang tanam pada generasi penerus, juga terhadap pihak-pihak yang bersentuhan
langsung dengan hutan.
2)
Menyediakan dan mengembangkan energi
alternatif yang ramah lingkungan. Seperti mengganti bahan bakar kendaraan
dengan bahan bio seperti dari bahan biji-bijian atau minyak lobak. Kita juga
arus menghemat bahan bakar tersebut dengan mematikan mesin kendaraan apabila
berhenti lebih dari 2 menit. Selain itu kita juga dapat mengganti lampu di
rumah, dikantor dan tempat lainnya dengan lampu hemat energi, dan mematikan
lampu pada malam hari.
3)
Produksi daging membutuhkan air,
biji-bijian, tanah, dan lainnya dalam jumlah besar termasuk hormon dan
antibiotik, serta menyebabkan polusi tanah, udara, dan air. Untuk menghasilkan
satu pon daging sapi membutuhkan sekitar 12.000 galon air, bandingkan dengan 60
galon air untuk satu pon kentang. Jika Anda seorang pemakan daging, untuk
pemula, cobalah tidak makan daging sekali dalam seminggu. Menjadi vegetarian
atau vegan merupakan pilihan yang sangat berarti bagi lingkungan.
4)
Perlakuan terhadap sampah adalah
dengan jalan mendaur ulangnya. Membakar sampah sama artinya dengan memindahlan
sampah tersebut ke udara.
Selain itu ada Berikut beberapa dampak perubahan iklim :
·
Mencairnya bongkahan es di kutub
sehingga permukaan air laut naik.
·
Air laut naik dapat menenggelamkan
pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut dan pada akhirnya
menimbulkan banjir di dataran rendah.
·
Suhu bumi yang panas menyebabkan
mengeringnya air permukaan sehingga air menjadi langka.
·
Meningkatnya resiko kebakaran hutan.
·
Mengakibatkan El Nino dan La Nina.
El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu permukaan air laut di pantai barat
peru – Ekuador(Amerika selatan) yang mengakibatkan gangguan iklim secara
global. La Nina adalah kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya El
Nino
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Pertumbuhan
penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi
umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh
terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi
sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia.
2.
faktor
demografi sebagai berikut : Kematian
(Mortalitas), Kelahiran
(Natalitas), Migrasi
(Mobilitas).
3.
Penyebab
Perubahan Iklim Seperti
yang telah disebutkan bahwa aktivitas
manusia merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Selain itu
pertambahan populasi penduduk dan pesatnya pertumbuhan teknologi dan industri
ternyata juga memberikan kontribusi besar pada pertambahan GRK(Gas Rumah Kaca).
B. SARAN
Dari Pembahasan di
atas mengenai pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungan hidup, saya menyarankan
agar :
1.
manusia harus segera menanggulangi
kerusakan ini sebelum kerusakan semakin meluas.
2.
Selain menanggulangi manusia harus sadar
dan mengintrospeksi diri mereka agar tidak mengulangi kesalahan yang sama
seperti merusak lingkungan.
3.
Seharusnya pemerintah lebih
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Karena pada saat ini pemerintah
masih berpangku tangan atas apa yang terjadi dengan lingkungan. Pemerintah
harus tegas dalam menentukan tindakan untuk menanggulangi kerusakan lebih
lanjut seperti kerusakan hutan, kebakaran, asap pabrik yang membuat
lapisan ozon berlubang dan banyak kerusakan lain yang disebabkan oleh manusia
dengan cara reboisasi, penyuluhan tentang pentingnya lingkungan hidup bagi
kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bahaya kabut asap/com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar