Rabu, 11 Juni 2014

Makalah Ks dan Kb Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim


Tugas Ks Dan Kb


 

DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN CUACA DAN IKLIM






KELOMPOK VIII

SARAH FEBRIANA  1110118

STEFANUS DJAWA 111030

HILDEGARDIS 1110121

 




SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN  (STIK)
TAMALATEA MAKASSAR
2014







KATA PENGANTAR
BISMIL
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini, kami membahas tentang  Dampak Pertumbuhan Penduduk yang Besar Terhadap Perubahan Cuaca Dan Iklim ”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu sangat di harapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan makalah kami selanjutnya, Semoga makalah ini bisa memberi manfaat bagi kita semua.
Sekian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, ‘Wasalamualaikum Wr. Wb’.




                                                                   Makassar, 15 Januari  2014


                                                                 Penulis
                                                                 Kelompok VIII





DAFTAR ISI

Halaman judul                                                                                             i
Kata pengantar                                                                                           ii
Daftar isi                                                                                                      iii

BAB I   :    PENDAHULUAN                                                                   
A.  Latar Belakang                                                                                             1
B.   Rumusan Masalah                                                                                        3

BAB II  :    PEMBAHASAN
A.  Pertumbuhan Penduduk                                                                                 4
B.   Cuaca Dan Iklim                                                                                           13
C.   Hubungan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Cuaca Dan iklim                      16

BAB III     :    PENUTUP
A.  Kesimpulan                                                                                                   22
B.   Saran                                                                                                            22

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN



A.   LATAR BELAKANG

Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali masalah –masalah yang muncul di bebagai bidang. telebih dinegara – negara berkembang, banyak sekali masalah yang datang sili berganti. Begitu pula dengan negara kita indonesia, masalah dari berbagai bidang datang sseakan tidak ada habisnya, baik dari bidang pulitik maupun sosial.

       Pada umumnya, masalah yang dialami negara berkembang seperti kita adalah masalah pertumbuhan penduduk yang berlebih. Pertumuhan penduduk yang tidak terkendali tentu akan menimbulkan banyak pengaruh dlam kehidupan. Akibat yang ditimbulkan tentu akan mengganggu dan menimbulkan masalah di berbagai bidang.

Indonesia termasuk negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk Indonesia sejak lama diketahui berada di posisi 4 dunia dan 3 Asia. Tertinggi adalah China (1,3 miliar) , dilanjutkan oleh India (1,14 miliar) dan Amerika (303 juta). Juni 2008 tercatat penduduk Indonesia berjumlah 237,5 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk di kisaran 1,2 atau 1,3%. Oleh karena itu, sangat penting bagi Indonesia untuk membenahi fasilitas publiknya. Diperkirakan penduduk Indonesia akan berjumlah 337 juta jiwa di tahun 2050. Laju pertumbuhan penduduk seperti ini diperkirakan akan menyebabkan daya dukung lingkungan tidak seimbang.

Problem yang akan dihadapi akibat meningkatnya pertambahan penduduk adalah pangan, energi, dan papan. Dari sisi kebutuhan pangan, setiap kenaikan jumlah penduduk akan menaikkan pula ketersediaan pangan. Begitu juga energy, pertumbuhan penduduk akan menyedot energy besar, sementara ketersediaan energi makin menipis. Tak terkecuali masalah papan atau perumahan yang harus disediakan dalam jumlah besar. Masalah ini tentunya akan berujung pada naiknya tingkat pengangguran, kemiskinan, angka kriminalitas, dll.

Sebenarnya banyak sebab sehingga masalah ini bisa kian membesar. Faktor utama dari pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah karena tidak ada komitmen pemerintah untuk membatasi pertumbuhan penduduk. Program Keluarga Berencana (KB) yang pada periode 1970 sampai akhir 1990-an berhasil mengerem pertumbuhan penduduk, tidak dilanjutkan. Pemerintah sama sekali tidak peduli pada pertumbuhan penduduk.

Sekarang generasi baru yang tidak mengenal program KB, tak sedikit yang memiliki tiga atau empat anak. Bahkan, ada yang mengkampanyekan secara terselubung agar memiliki anak banyak, terkait dengan pepatah jaman dahulu bahwa ”banyak anak banyak rejeki” yang tentunya sudah tidak sesuai dengan saat sekatang ini. Tak heran kalau kondisi saat ini dalam beberapa kasus kembali ke tahun 1960-an, yakni memiliki anak di atas lima orang. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan lembaga terkait dan minimnya penyuluhan adalah penyebab masalah ini terus berlanjut dan kian tidak terkendali.
    
Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah ini. seperti transmigrasi, kembali menggalakkan program Keluarga Berencana (KB), meningkatkan standar pndidikan bangsa, serta melakukan pengawasan-pengawasan terkait masalah ini. Pemerintah harus tanggap terhadap masalah ini. Masalah kependudukan tak boleh diremehkan. Pertumbuhan penduduk penting, tetapi dibatasi. Kita perlu sadar bahwa daya dukung sumber daya alam terbatas, sehingga jika jumlah penduduk tidak terkendali akan menjadi problem besar di masa depan. Prinsipnya. Pertumbuhan harus dibatasi, dan setiap lapisan masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. karena dengan pertumbuhan yang terkendali akan mempermudah pemerintah mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.




B.   RUMUSAN MASALAH
1.  Pengertian Penduduk ?
2.  Faktor – Faktor yang Menyebabkan Pertumbuhan Penduduk ?
3.     Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk ?
4.     Permasalahan Penduduk Di Indonesia ?
5.  Pengertian Cuaca Dan Iklim
6.  Unsur – Unsur Iklim ?
7.  Hubungan Pertumbuhan Cuaca Dan Iklim ?
















BAB II
PEMBAHASAN

A.   PERTUMBUHAN PENDUDUK

1.     Pengertian Pertumbuhan PendudukTBottom of Form

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk
pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. (menurut Wikipedia)

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia. (menurut MKDU ISD)

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. (menurut modul online)

Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase.


2.     Faktor-faktor  yang menyebabkan pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
a.     Kematian (Mortalitas)
b.     Kelahiran (Natalitas)
c.     Migrasi (Mobilitas)

Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.

a.     Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
1)    Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
·        Sarana kesehatan yang kurang memadai.
·        Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
·        Terjadinya berbagai bencana alam.
·        Terjadinya peperangan
·        Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry.
·        Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

2)    Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
·        Lingkungan hidup sehat.
·        Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
·        Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
·        Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
·        Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.



b.     Kelahiran (Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas) Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
1)    Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
2)    Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
3)    Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
4)    Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
5)    Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
1)    Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
2)    Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
3)    Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
4)    Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
5)    Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1)    Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak.
2)    Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3)    Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4)    Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran.
5)    Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6)    Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7)    Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).

Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.

c.     Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1)    Persediaan sumber daya alam
2)    Lingkungan social budaya
3)    Potensi ekonomi
4)    Alat masa depan

Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

Jadi jumlah yang lahir jauh lebih banyak dari yang meninggal. Akibatnya, angka pertumbuhan penduduk meningkat dengan cepat. Peledakan penduduk ini dapat mengacaukan pembangunan ekonomi dan mengganggu kesejahteraan keluarga. Pendapatan masih rendah, sementara banyak anak yang harus diurus. Kualitas anak tidak terjamin sehingga sulit keluar dari perangkap kemiskinan.
faktor lain berikutnya adalah :
Karena gagalnya pemerintah dalam menkampanyekan KB (keluarga berencana).

Kendala program KB adalah otonomi daerah yang mengakibatkan keterputusan koordinasi dan implementasi program secara luas. Tidak semua daerah mempunyai struktur yang khusus mengurusi KB. Di tengah perubahan itu fungsi petugas penyuluh lapangan KB (PLKB) juga tergerus karena kurang dukungan. Padahal PLKB penting untuk mengedukasi dan memberikan konseling sehingga masyarakat dapat merencanakan keluarga dengan baik dan rasional.

masalah lingkungan fisik akibat kepadatan penduduk :
·        kerusakan hutan.
·        terjadinya pencemaran lingkungan.
·        kekeringan pada musim kemarau.
·        semakin sempitnya lahan pertanian,
·        timbulnya banjir pada musim penghujan. 


3.     Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :

a.     Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.

b.     Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.

c.     Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

d.     Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan.Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.


4.     Permasalahan Penduduk Di Indonesia

Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar antara lain :
a.     Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa-sangat jarang di Kalimantan dan Irian.
b.     Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar.
c.     Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.
d.     Distribusi Kegiatan Ekonomi masih merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa.
e.     Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal, belum mendapat perhatian serius.
f.      Indeks kesehatan masih rendah, angka kematian ibu dan angka kematian bayi masih tinggi.



B.   CUACA Dan IKLIM

1.     Pengertian Iklim Dan Cuaca
iklim adalah suatu keadaan dalam jangka panjang yang menggambarkan kondisi cuaca suatu wilayah. Dalam bidang meteorologi perubahan iKlim yang terjadi dipelajari secara detail.

Perbedaan iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh letak matahari terhadap bumi, sehingga ada beberapa klasifikasi iklim di bumi yang didasari atas letak geografis bumi. Secara luas dapat kita ketahui beberapa iklim di antaranya iklim tropis, lintang menengah, dan juga lintang tinggi.
Iklim adalah keadaan rata-ata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.
          Iklim juga didefinisikan sebagai berikut :
·        Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatny (World Climate Conference, 1979)
·        Kondep abstrak yang menyatakan kebiaasan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).

Sedangkan cuaca adalah suatu fenomena atau perubahan yang terjadi di wilayah tertentu yang menunjukkan adanya perubahan aktifitas alam seperti hujan, panas matahari, atau mendung. Kurun waktu dalam memperkirakan perubahan cuaca ini lebih pendek daripada penentuan iklim.
Adanya perbedaan cuaca antara satu tempat dengan tempat lainnya disebabkan oleh perbedaan kelembaban udara serta suhu di tempat tersebut. Hal ini bisa terjadi karena sudut pemanasan matahari di satu tempat dengan tempat lain tidak sama.
Perubahan cuaca maupun iklim di bumi dapat berpengaruh pada setiap makhluk hidup yang ada di dalamnya, termasuk karakteristik serta jenisnya.

2.     Unsur – Unsur Iklim
a.     Penyinaran Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi sumber energi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari.

b.     Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.

c.     Kelembapan Udara (Humidity)
Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer.

d.     Per-awan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.

e.     Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).

f.      Angin
Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.



C.   HUBUNGAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP CUACA DAN IKLIM

Penyebab Perubahan Iklim Seperti yang telah disebutkan  bahwa aktivitas manusia merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Selain itu pertambahan populasi penduduk dan pesatnya pertumbuhan teknologi dan industri ternyata juga memberikan kontribusi besar pada pertambahan GRK(Gas Rumah Kaca). Akibat jenis aktivitas yang berbeda-beda, maka GRK yang dikontribusikan oleh setiap negara ke atmosfer pun porsinya berbedabeda.

Kondisi iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim ini dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang) yaitu perubahan iklim secara lokal dan global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus, baik secara harian, musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim adalah suatu perubahan unsur-unsur iklim yang memiliki kecenderungan naik atau turun secara nyata.

Perubahan iklim secara global disebabkan oleh karena menungkatnya konsentrasi gasi di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas, yang membuang limbah gas di atmosfer, seperti kabondioksida (CO2), Metana (CH4), dan Nitrous Oksida (N2O). Matahari yang menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga udara bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Jika kemudian atmosfer bumi dijejali gas, terjadilah efek selimut seperti yang terjadi pada rumah kaca, yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara ditahan oleh selimut gas sehingga suhu mengalami kenaikan dan menjadi panas. Semakin banyak gas dilepas ke udara, semakin tebal selimut bumi, semakin panas pula suhu bumi.Bottom of Form

Ada banyak kejadian yang dapat menyebabkan perubahan iklim.Penyebab-penyebab tersebut adalah :

1.     Kehutanan
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan luas hutan terbesar, yaitu 120,3 juta hektar. Sekitar 17% dari                       luasan tersebut adalah hutan konservasi dan 23% hutan lindung, sementara sisanya adalah hutan produksi (FWI/ GFW, 2001).
Namun dari tahun ke tahun luas hutan berkurang. Hal ini disebabkan oleh penebangan liar atau juga kebakaran hutan (disengaja ataupun tidak disengaja). Padahal hutan sangat berperan sebagai penyerap CO2 dan penghasil O2. Dengan kemampuan hutan tersebut dapat mengurangi kadar GRK di udara.

2.     Pemanfaatan Energi Bahan Bakar Fosil Saat ini kehidupan manusia sangat tergantung pada energi listrik dan bahan bakar fosil. Ketergantungan tersebut sangat berdampak buruk bagi kehidupan umat manusia. Penggunaan energi fosil seperti, minyak bumi, batu bara, dan gas alam dalam berbagai kegiatan akan memicu bertambahnya emisi GRK di atmosfer.

3.     Pertanian dan Peternakan
Sektor pertanian juga berperan banyak terhadap meningkatnya emisi GRK, khususnya gas metana(CH4) yang dihasilkan dari sawah yang tergenang. Berdasarkan penelitian sektor pertanian menghasilkan emisi gas metana tertinggi di banding sektor-sektor lainnya.
Sektor peternakan juga tidak kalah dalam mengemisikan GRK, hal tersebut dikarenakan kotoran ternak yang membusuk akan melepaskan gas metana ke atmosfer.

4.     Sampah
Sampah turut mengasilkan emisi GRK berupa gas metana walaupun dalam jumlah yang cukup kecil. Diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan sekitar 50 kg gas metana.
Kegiatan manusia selalu menghasilkan sampah. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesi
A.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan bahwa pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan sampah 0,8 kg per hari dan terus meningkat hingga 1 kg per orang per hari pada tahun 2000.


a.     Dampak Perubahn Iklim
Perubahan iklim akan memberikan dampak yang sangat besar pada berbagai sektor, diantaranya:
1)    Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pertanian
Perubahan iklim akan menyebabkan pergeseran musim, sehingga musim kemarau menjadi lebih panjang. Hal ini akan menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan kebakaran hutan. Sehingga Indonesia harus mengimpor beras dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhannya. Secara otomatis, produktivitas di bidang pertanian juga akan menurun.

2)    Dampak Perubahan Iklim terhadap Kenaikan Muka Air Laut Kenaikan temperatur menyebabkan es dan gletser di Kutub Utara dan Selatan mencair. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya pemuaian massa air laut dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini membawa banyak perubahan bagi kehidupan di bawah laut, seperti pemutihan terumbu karang dan punahnya berbagai jenis ikan. Sehingga akan menurunkan produksi tambak ikan dan udang serta mengancam kehidupan masyarakat pesisir pantai.
Kenaikan muka air laut akan menyebabkan hancurnya tambak-tambak ikan di beberapa daerah, juga dapat merusak terumbu karang yang ada di laut Indonesia.
3)    Dampak Perubahan iklim terhadap Ekosistem
Meningkatnya tingkat keasaman dari laut karena bertambahnya karbondioksida di atmosfer akan membawa dampak negatif pada organisme-organisme laut. Misalnya, hilangnya jenis flora dan fauna khususnya di Indonesia.

4)    Dampak Perubahan iklim terhadap Sumber Daya Air
Pada pertengahan abad ini, rata-rata aliran air sungai dan kelestarian air di daerah sub polar serta daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat sebanyak 10-40%. Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang sebanyak 10-30% sehingga daerah-daerah yang sekarang sering mengalami kekeringan akan semakin parah kondisinya.

5)    Dampak Perubahan iklim terhadap Kesehatan
Frekuensi timbulnya penyakit seperti malaria dan demam berdarah akan meningkat. Penduduk dengan kapasitas beradaptasi rendah akan semakin rentan terhadap diare, gizi buruk, serta berubahnya pola distribusi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga dan hewan.

6)    Dampak Perubahan iklim terhadap Sektor Lingkungan
Dengan lingkungan yang rusak, alam akan lebih rapuh terhadap perubahan iklim. Apabila terjadi curah hujan yang cukup tinggi akan berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

b.     Solusi terhadap Perubahan Iklim
Mengingat perubahan iklim sangat besar dampaknya bagi kehidupan manusia dan bumi, maka kita harus mengadakan solusi untuk mengatasinya. Ada beberapa solusi yang dapat kita lakukan, diantaranya:
1)    Melakukan perbaikan dari sektor kehutanan. Seperti mengadakan reboisasi, menanamkan prinsip tebang pilih dan tebang tanam pada generasi penerus, juga terhadap pihak-pihak yang bersentuhan langsung dengan hutan.
2)    Menyediakan dan mengembangkan energi alternatif yang ramah lingkungan. Seperti mengganti bahan bakar kendaraan dengan bahan bio seperti dari bahan biji-bijian atau minyak lobak. Kita juga arus menghemat bahan bakar tersebut dengan mematikan mesin kendaraan apabila berhenti lebih dari 2 menit. Selain itu kita juga dapat mengganti lampu di rumah, dikantor dan tempat lainnya dengan lampu hemat energi, dan mematikan lampu pada malam hari.
3)    Produksi daging membutuhkan air, biji-bijian, tanah, dan lainnya dalam jumlah besar termasuk hormon dan antibiotik, serta menyebabkan polusi tanah, udara, dan air. Untuk menghasilkan satu pon daging sapi membutuhkan sekitar 12.000 galon air, bandingkan dengan 60 galon air untuk satu pon kentang. Jika Anda seorang pemakan daging, untuk pemula, cobalah tidak makan daging sekali dalam seminggu. Menjadi vegetarian atau vegan merupakan pilihan yang sangat berarti bagi lingkungan.
4)    Perlakuan terhadap sampah adalah dengan jalan mendaur ulangnya. Membakar sampah sama artinya dengan memindahlan sampah tersebut ke udara.

Selain itu ada Berikut beberapa dampak perubahan iklim  :

·        Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan air laut naik.
·        Air laut naik dapat menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut dan pada akhirnya menimbulkan banjir di dataran rendah.
·        Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air menjadi langka.
·        Meningkatnya resiko kebakaran hutan.
·        Mengakibatkan El Nino dan La Nina. El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu permukaan air laut di pantai barat peru – Ekuador(Amerika selatan) yang mengakibatkan gangguan iklim secara global. La Nina adalah kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya El Nino

BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
1.     Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia.
2.     faktor demografi sebagai berikut : Kematian (Mortalitas), Kelahiran (Natalitas), Migrasi (Mobilitas).
3.     Penyebab Perubahan Iklim Seperti yang telah disebutkan  bahwa aktivitas manusia merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Selain itu pertambahan populasi penduduk dan pesatnya pertumbuhan teknologi dan industri ternyata juga memberikan kontribusi besar pada pertambahan GRK(Gas Rumah Kaca).

B.   SARAN
Dari Pembahasan di atas mengenai pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungan hidup, saya menyarankan agar :
1.     manusia harus segera menanggulangi kerusakan ini sebelum kerusakan semakin meluas.
2.     Selain menanggulangi manusia harus sadar dan mengintrospeksi diri mereka agar tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti merusak lingkungan.
3.     Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Karena pada saat ini pemerintah masih berpangku tangan atas apa yang terjadi dengan lingkungan. Pemerintah harus tegas dalam menentukan tindakan untuk menanggulangi kerusakan lebih lanjut seperti kerusakan  hutan, kebakaran, asap pabrik yang membuat lapisan ozon berlubang dan banyak kerusakan lain yang disebabkan oleh manusia dengan cara reboisasi, penyuluhan tentang pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.bahaya kabut asap/com












Tidak ada komentar:

Posting Komentar