


KELOMPOK III
![]() |
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)
TAMALATEA
MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis
panjatkan kehadirat
Allah SWT. Atas berkat dan Rahmat-nya Penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “ Virus Hepatitis A”
kiranya makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
sangat di harapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi
perbaikan penyusunan makalah kami selanjutnya, Semoga makalah ini bisa memberi
manfaat bagi kita semua.
Sekian
yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, ‘Wasalamualaikum Wr.
Makassar, 05
April 2014
Penulis
Kelompok III
DAFTAR ISI
Halaman judul i
Kata pengantar ii
Daftar isi iii
BAB
I : PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang 1
2. Rumusan
Masalah 2
BAB
II : PEMBAHASAN
A. Sejarah Virus Hepatitis A 3
B. Pengertian Virus Hepatitis A 4
C. Sifat Umum Virus Hepatitis A 5
D. Penyabab, Tanda dan Gejala Virus Hepatitis A 6
E. Penularan Virus Hepatitis A 8
F. Pencegahan Virus Hepatitis A 8
G. Pengobatan Virus Hepatitis A 10
BAB
III : PENUTUP
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hati adalah salah
satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk
menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi
dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin
terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
Hepatitis
A merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di dunia. Hepatitis A
terjadi secara sporadis di seluruh dunia, dengan kecenderungan pengulangan
siklus epidemi. Di dunia prevalensi infeksi virus hepatitis A sekitar 1.4 juta
jiwa setiap tahun (WHO) dengan prevalensi tertinggi pada negara berkembang.
Epidemi yang terkait dengan makanan atau air yang terkontaminasi dapat meletus
eksplosif, seperti epidemi di Shanghai pada tahun 1988 yang mempengaruhi
sekitar 300 000 orang.
Penyakit
hepatitis A ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian
setiap tahunnya. Secara global, virus hepatitis merupakan penyebab utama
viremia yang persisten. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari rumah
sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis
akut yang dirawat yaitu berkisar 39,8-68,3% (Sanitoso, 2007). Pada tahun
2002-2003 terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) hepatitis dengan 80% penderita
berasal dari kalangan mahasiswa. Dari data penderita hepatitis pada mahasiswa
menunjukkan 56% mahasiswa tersebut terbiasa makan di warung atau pedagang
kuliner kaki lima dengan hygiene sanitasi yang tidak baik (Laporan Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember, 2003).
Pada tahun
2010, prevalensi penyakit infeksi virus hepatitis A mencapai angka 9.3% dari
total penduduk 237.6 juta jiwa. Di sumsel tahun 2007 dengan jumlah penduduk
7.019.964 jiwa, prevalensi hepatitis A adalah 0.2-1.9%.
Pada umumnya orang yang menderita penyakit hepatitis ini
mengalami Anoreksia atau penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan
terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak untuk melakukan
detoksifikasi produk yang abnormal sehingga penderita ini haruslah mendapatkan nutrisi yang
cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga penderita tidak mudah
lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat diberikan melalui rute
parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet melalui rute oral tidak
adekuat atau tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki malnutrisi
protein-kalori.
Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis karena apabila ada
anggota keluarga menderita penyakit yang sama, supaya anggota keluarga siap
menghadapi resiko terburuk dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya
sehingga penderita mampu menyiapkan diri dengan pencegahan dan pengobatan
yaitu: penyediaan makanan dan air bersih yang aman, sistem pembuangan sampah
yang efektif, perhatikan higiene secara umum, mencuci tangan, pemakaian
kateter, jarum suntik dan spuit sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh
dengan sebaik-baiknya. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur
berarti keluarga dan penderita harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan
bahkan dapat menyebabkan kematian.
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
Sejarah Virus Hepatitis A ?
2. Apa
yang dimaksud dengan Virus Hepatitis A ?
3. Bagaimana
Sifat Virus Hepatitis A ?
4. Bagaimana
Penyebab, Tanda, dan Virus Gejala Hepatitis A ?
5. Bagaimana
Penularan Virus Hepatitis A ?
6. Bagaimana
Cara Pencegahan Virus Hepatitis A ?
7. Bagaimana
Cara Pengobatan Virus Hepatitis A ?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Hepatitis A
Penyakit ini sudah dikenal antara
tahun (460 – 375 SM), oleh Hippocrates di wilayah Babilonia, mereka adalah
seorang tabib kuno dari daerah Yunani dan pada tahun 752 M Paus Zaccharias
Menulis sebuah surat kepada Santo Bonifacius tentang bentuk-bentuk
dari penyakit kuning yang menular sehingga mereka menamakan penyakit
ini Icterus Infectiosa. penyakit Hepatitis A banyak terjadi pada
saat peperangan. Pada tahun 1912 Cockayne memberikan nama
Hepatitis Infectiosa untuk penyakit kuning menular tersebut dan tahun 1923
Blumer berhasil membuat sebuah ringkasan yang sempurna berdasarkan
letupan Epidemik Jaundice yang terjadi di Amerika Serikat antara tahun 1912
– 1923 dan observasi tersebut menyatakan terdapat eksistensi dua bentuk
utama virus Hepatitis yaitu Infectiosa dan Serum Hepatitis.
Kemudian
timbul pernyataan bahwa Hepatitis A adalah suatu penyakit yang diakibatkan
oleh masuknya virus Hepatitis A ke dalam tubuh yang kemudian menyerang hati.
Penyakit Hepatitis A merupakan penyakit dengan distribusi global dan
infeksi Hepatitis A ditandai dengan adanya antibodi anti HAV yang secara
universal erat hubungannya dengan standar kesehatan atau sanitasi daerah
yang bersangkutan.Penyakit Hepatitis A juga dapat menyebabkan letupan pada
kelompok populasi yang berbeda salah satu contoh adalah letupan yang terjadi
pada saat kampanye militer.Pada tahun 1950 – 1970 pola Sero Epidemiologi
penyakit ini diteliti oleh Murray, Krugman (1967) dan kawan-kawan yang menuntun
ke arah pencegahan penyakit tersebut.
Pada tahun
1973, Feinstone SM dan kawan-kawan menemukan Virus Hepatitis A untuk pertama
kalinya,secara jelas dengan pemeriksaan Immune Electrone Microscope pada
spesimen tinja dan selanjutnya di kembangkan cara pemeriksaan Immunoassay, hal
ini sangat sensitif untuk memungkinkan deteksi antigen Hepatitis A dengan antibodinya
dan membuahkan hasil ditemukannya tes diagnostik untuk IgM
spesifik yang dapat membedakan infeksi virus Hepatitis A yang baru terjadi
dengan yang telah lama terjadi serta tahun 1979 Provost dan Hilleman berhasil
membiakkan Virus Hepatitis A dalam kultur sel dan merupakan
awal perkembangan vaksin Hepatitis A.
Virus
Hepatitis A berukuran 27 nanometer dan oleh Anderson (1988) dapat digolongkan,
serta Krugman (1992) sebagai Piconavirus Ternyata terdapat satu sorotipe yang
bisa menimbulkan penyakit Hepatitis pada manusia. Dari gambaran skema
komponen-komponen partikel virus Hepatitis A bahwa peneliti terdahulu menemukan
suspensi sample tinja akan tetap bersifat infeksius meski mendapat tindakan
sterilisasi dengan asam, eter, suhu tinggi dan bahkan dibekukan lebih dari satu
tahun. Namun virus Hepatitis A dapat di inaktivasi dengan cara sterilisasi
uap atau (auto claving), merebus, paparan terhadap konsentrasi tinggi formalin
dan radiasi sinar ultra violet (UV).
Replikasi
dari penyakit Hepatitis A target primer utama dari HAV adalah sel-sel hati
( Hepatosit ) setelah virus tertelan mereka terabsorsimelalui
pembuluh darah diangkut ke hati dan begitu sampai di hati mereka akan di telan
oleh Hepatosit. Di sel materi genetik atau genondari HAV yang terdiri dari stranded
RNA akan bertindak sebagai suatu template yang akan memproduksi protein virus
selanjutnya protein ini akan berkembang kembali membentuk capsid virus yang
baru dan akan dirilis melalui saluran empedu kecil yang terdapat di antara
sel-sel hati dan mereka lalu secara bebas akan dibuang melalui tinja.
B.
Pengertian
Hepatitis A
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang
disebarkan oleh kotoran/tinja penderita,biasanya melalui makanan (fecal -
oral), Hepatitis A paling ringan
dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Penyakit ini bersifat self-limiting
(sembuh spontan) dan tidak meninggalkan komplikasi permanen pada hati.Dengan
perawatan yang baik, penderita dapat kembali pulih seperti sediakala.
Virus Hepatitis (VHA) berbentuk
partikel dengan ukuran 27 nanometer, merupakan virus RNA dan termasuk golongan
Picornaviridae. Hanya terdapat satu serotipe yang dapat menimbulkan penyakit
hepatitis pada manusia. Virus ini sangat stabil dan tidak rusak dengan perebusan
singkat. Penggandaan atau replikasi terjadi dalam sel epitel hati dan epitel
usus.
Penyakit
ini bersifat akut, hanya membuat kita sakit sekitar 1 sampai 2 minggu. Virus
Hepatitis A (HAV) yang menjadi penyebabnya sangat mudah menular, terutama melalui
makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi.
Kebersihan yang buruk pada saat menyiapkan dan menyantap makanan memudahkan
penularan virus ini. Karena itu, penyakit ini hanya berjangkit di masyarakat
yang kesadaran kebersihannya rendah. Hepatitis
A dapat menyebabkan pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan
kerusakan permanen.
C.
Sifat Umum Virus Hepatitis A
Virus ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121 o C selama 20 menit), dengan dididihkan dalam
airselama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu (1 menit pada 1,1 watt), dengan
panas kering (180 o C selama
1 jam), selama 3 hari pada 37 o C atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30 menit). Resistensi relative
hepatitis virus A terhadap cara-cara disinfeksi menunjukkan perlunya diambil
tindakan istimewa dalam menangani penderita hepatitis beserta produk-produk
tubuhnya.
Klasifikasi
Kingdom :
Virus
Ordo : Pikornavridales
Filum :
Pikarnavrides
Genus : Heparnavirus
Kelas :
Pikarnavrides
Spesies :
Famili :
Pikornavridae
D.
Penyebab, Tanda dan Gejala Hepaitis
A
Penyakit
hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui feses manusia yang
diakibatkan kesalahan dalam mengkonsumsi suatu jenis makanan dan minuman. Virus
hepatitis A atau VHA penyebarannya melalui pembuangan limbah manusia yang
dilatar belakangi oleh keadaan lingkungan dan sanitasi yang kurang baik dan
bersih. Hepatitis A ini masih tergolong jenis hepatitis yang ringan dan dapat
disembuhkan dengan pemberian vaksinasi, lamanya penyakit ini berlangsung 2-6
minggu.
Sebenararnya
penyebab dari penyakit Hepatitis A
paling banyak disebabkan oleh zat kimia bisa juga terlalu banyak
mengkonsumsi alkohol dan terlalu sering memakan Bahan kimia seperti obat
obatan.
Akan tetapi Penyakit Hepatitis A pada saat ini terjadi di sebabkan oleh
makanan ataupun minuman yang terinfeksi oleh virus hepatitis A, dan selama
hubungan suami istri juga menjadi penyebab penyakit Hepatitis A ini , tapi
semua hepatitis A akan sembuh tidak ada yang kronis.
Adapaun gejala dari hepatitis A
terbagi atas 3 stadium yaitu :
1.
Fase prodromal ( pendahuluan) . Berlangsung
2-7 hari dengan gejala seperti menderita influenza. Dengan Keluhan yang ada antara lain badan terasa
lemas dan lelah, tidak nafsu makan (anoreksia), mual dan muntah, nyeri dan
tidak enak di perut, demam, kadang-kadang menggigil, sakit kepala, nyeri pada
sendi (arthralgia), pegal-pegal pada otot (mialgia), diare, dan rasa tidak enak
di tenggorokan. umumnya menghilang atau menurun.
Pada fase ini penderita umumnya baru menyadari terkena hepatitis.
Jika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, akan ditemukan hati yang membesar
serta peningkatan kadar enzim hati dan bilirubin darah.
2.
Fase
ikterik ( dengan gejala kuning ). Biasanya setelah demam turun, air seni
terlihat kuning pekat seperti air teh. gatal-gatal pada kulit. Bagian putih
dari bola mata (sclera), selaput lendir langit-langit mulut, dan kulit berwarna
kekuning-kuningan. Bila terjadi hambatan aliran empedu ke dalam usus maka tinja
akan berwarna pucat seperti dempul (faeces acholis). Warna kuning semakin
bertambah kuning, selanjutnya menetap dan kemudian menghilang secara
perlahan-lahan. Keadaan ini berlangsung sekitar 10-14 hari. Pada akhir stadium
ini keluhan mulai berkurang dan penderita merasa lebih enak. Pada usia lebih
lanjut sering terjadi gejala hambatan aliran empedu (cholestasis) lebih berat
sehingga menimbulkan warna kuning yang lebih hebat dan berlangsung lebih lama.
Tingkat kematian rendah (0,2% dari kasus icteric) dan
penyakit akhirnya sembuh sendiri. Dalam kasus-kasus kematian sangat tinggi
berhubungan dengan bertambahnya usia, dan kelangsungan hidup ini jarang terjadi
lebih dari 50 tahun.
3.
Fase
penyembuhan (konvalesen). Fase ini ditandai dengan hilangnya keluhan yang adam Pada
fase ini terjadi penyembuhan, gejala kuning menurun, nafsu makan kembali
membaik, mual-muntah menghilang, dan organ hati kembali mengecil
perlahan-lahan.Kadar enzim hati dan bilirubin darah pun berangsur-angsur
menurun, walaupun penderita masih terasa cepat lelah. Umumnya penyembuhan
sempurna secara klinis dan laboratoris memerlukan waktu 6 bulan.
Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan
diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A
juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali
fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.
E.
Penularan
Penyakit Hepatitis disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran
atau tinja penderita biasanya melalui makanan (fecel-oral), bukan melalui
aktivitas sexual atau melalui darah,selain itu akibat buruknya tingkat
kebersihan. Yang bisa ditularkan lewat jarum suntik yang terkontaminasi atau
melalui darah orang yang tercemar hepatitis A. Penelitian infektivitas
menunjukkan bahwa risiko paling besar penulran hepatitis A
adalah antara 2 minggu sebelum dan 1 minggu sesudah timbulnya ikterus.
Penularan melalui jalan udara relative tidak begitu penting.
F.
Pencegahan
Menurut
WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara lain :
1.
Secara
Umum
Pencegahan
secara umum adalah dengan cara mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan
bersih ( hygiene perorangan). Misalnya menjaga kebersihan dan cara makan yang
sehat, seperti mencuci tangan sesudah ke toilet sebelum menyiapkan makanan,
atau sebelum makan.
Selain itu perlu diperhatikan
kebersihan lingkungan sanitasi, pemakaian air bersih, pembuangan tinja yang
memenuhi syarat kesehatan, pembuatan sumur yang memenuhi standar, mencegah
makanan terkena lalat, memasak bahan makanan dan minuman. merupakan tindakan penting untuk
mengurangi risiko penularan dari individu yang terinfeksi sebelum dan sesudah
penyakit klinis mereka menjadi apparent.
2.
Secara khusus
Pencegahan secara khusus dapat dilakukan dengan :
a. Imunisasi pasif ( antibodi )
Diberikan sebagai pencegahan kepada
aggota keluarga serumah yang kontak dengan penderita atau orang yang diketahui
telah makan makanan mentah yang diolah atau ditangani oleh individu yang
terinfeksi dan diberikan kepada orang-orang yang akan berpergian ke daerah
endemis. Begitu muncul gejala klinis, tuan rumah sudah memproduksi antibodi..
Imunisasi pasif menggunakan HBlg (human normal immunoglobulin) dengan dosis
0,02 ml per kg berat badan. Pemberian paling lama satu minggu setelah kontak.
Kekebelan yang didapat hanya bersifat sementara. . Serum imun globulin
(ISG), dibuat dari plasma populasi umum, memberi 80-90% perlindungan jika
diberikan sebelum atau selama periode inkubasi penyakit. Dalam beberapa kasus,
infeksi terjadi, namun tidak muncul gejala klinis dari hepatitis A. tetapi
imunisasi aktif adalah lebih baik.
b. Imunisasi aktif
Menggunakan vaksin hepatitis A
(Havrix). Orang dewasa diberikan satu vial yang berisi satu ml (720 Elisa
unit), sedangkan anak berusia kurang dari 10 tahun cukup setengah dosis. Jadwal
penyuntikan yang dianjurkan sebanyak 3 kali, yaitu dengan range pemberian pada
0,1, dan 6 bulan. Pada tempat suntikan biasanya timbul pembengkakan (edema)
berwarna kemerah-merahan yang terasa nyeri bila ditekan. Kadang-kadang setelah
disuntik terasa sakit kepala yang akan hilang sendiri tanpa pengobatan.
Imunisasi tidak diberikan bila sedang sakit berat atau alergi (hipersensitif)
terhadap vaksin hepatitis A.
Vaksinasi hepatitis A terutama diberikan kepada orang-orang
yang mempunyai resiko tinggi untuk tertular penyakit ini. Misalnya anggota
keluarga atau orang serumah yang dekat dengan penderita, dokter, paramedis,
petugas laboratrium, anggota ABRI yang tinggal di barak-barak, wisatawan asing
yang mengunjungi daerah endemis (foreign travel), homoseksual, dan anak-anak
yang dititipkan di tempat penitipan bayi.
G.
Cara Pengobatan
Tidak ada
pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya
akan sembuh dalam 1-2 bulan. Terapi hal yang dilakukan hanya untuk mengatasi
gejala yang ditimbulkan. Contohnya, pemberian parasetamol untuk penurun panas.
Terapi harus mendukung dan bertujuan untuk menjaga keseimbangan gizi yang
cukup. Tidak ada bukti yang baik bahwa pembatasan lemak memiliki efek
menguntungkan pada program penyakit. Telur, susu dan mentega benar-benar dapat
membantu memberikan asupan kalori yang baik. Minuman mengandung alkohol tidak
boleh dikonsumsi selama hepatitis akut karena efek hepatotoksik langsung dari
alkohol (WHO, 2010).
Namun untuk mengurangi dampak kerusakan
pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan
berikut :
a. Istirahat.
Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam
memerangi infeksi.
b. Anti mual.
Salah satu dampak dari infeksi hepatitis A adalah rasa mual, yang mengurangi nafsu
makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam
proses penyembuhan.
c. Istirahatkan
hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam
tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak
perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hepatitis
A adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan
oleh kotoran/tinja penderita,biasanya melalui makanan (fecal - oral), Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis
jenis lain.
2. Sifat umum Virus ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121 o C selama 20 menit), dengan dididihkan dalam
airselama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu (1 menit pada 1,1 watt), dengan
panas kering (180 o C selama
1 jam), selama 3 hari pada 37 o C atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30 menit).
3. Sebenararnya penyebab dari penyakit Hepatitis A paling banyak
disebabkan oleh zat kimia bisa juga terlalu banyak mengkonsumsi alkohol
dan terlalu sering memakan Bahan kimia seperti obat obatan. Adapaun gejala dari
hepatitis A terbagi atas 3 stadium yaitu : Fase prodromal ( pendahuluan),Fase
ikterik ( dengan gejala kuning ) dan Fase penyembuhan (konvalesen).
4. Menurut WHO, ada beberapa cara untuk
mencegah penularan hepatitis A, antara lain :Secara Umum dan Secara khusus .
5. Tidak ada pengobatan yang spesifik
untuk hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2
bulan. Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati
sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut : Istirahat, Anti mual,
dan Istirahatkan hati.
B.
Saran
Kita harus
memperhatikan kebersihan lingkungan,pergaulan sehari-hari,dan juga obat-obatan.
Karena dengan hal-hak yang kecil yang tidak kita perhatikan dapat menyebabkan
hal-hal yang tidak kita duga nantinya. Hepatitis A pun dapat diakibatkan dari
hal yang sekacil semacam itu.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar