Senin, 21 April 2014

Makalah Hepatitis A





TUGAS EPIDEMIOLOGI VIRUS

 

HEPATITIS A

Stik-c

KELOMPOK III


Horizontal Scroll: Nama    : SARAH FEBRIANA  
Nim      : 1110118
Jurusan : Epidemiologi Dan Biostatistik
 









SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN  (STIK)
TAMALATEA MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan Rahmat-nya Penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Virus Hepatitis A”  kiranya  makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu sangat di harapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan makalah kami selanjutnya, Semoga makalah ini bisa memberi manfaat bagi kita semua.
Sekian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, ‘Wasalamualaikum Wr.



                                                                   Makassar,  05 April  2014


                                                                 Penulis
                                                                 Kelompok III







DAFTAR ISI

Halaman judul                                                                                             i
Kata pengantar                                                                                           ii
Daftar isi                                                                                                      iii

BAB I   :    PENDAHULUAN                                                                   
1.    Latar Belakang                                                                                  1
2.    Rumusan Masalah                                                                             2

BAB II  :    PEMBAHASAN
A.  Sejarah Virus Hepatitis A                                                                 3
B.   Pengertian Virus Hepatitis A                                                            4
C.   Sifat Umum Virus Hepatitis A                                                         5
D.  Penyabab, Tanda dan Gejala  Virus Hepatitis A                              6
E.   Penularan Virus Hepatitis A                                                             8                        
F.    Pencegahan Virus Hepatitis A                                                          8
G.  Pengobatan Virus Hepatitis A                                                          10
                                                                                                   

BAB III     :                                                                                                  PENUTUP
A.  Kesimpulan                                                                                       11
B.   Saran                                                                                                 11

DAFTAR PUSTAKA




 










BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
Hepatitis A merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di dunia. Hepatitis A terjadi secara sporadis di seluruh dunia, dengan kecenderungan pengulangan siklus epidemi. Di dunia prevalensi infeksi virus hepatitis A sekitar 1.4 juta jiwa setiap tahun (WHO) dengan prevalensi tertinggi pada negara berkembang. Epidemi yang terkait dengan makanan atau air yang terkontaminasi dapat meletus eksplosif, seperti epidemi di Shanghai pada tahun 1988 yang mempengaruhi sekitar 300 000 orang.
Penyakit hepatitis A ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. Secara global, virus hepatitis merupakan penyebab utama viremia yang persisten. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar 39,8-68,3% (Sanitoso, 2007). Pada tahun 2002-2003 terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) hepatitis dengan 80% penderita berasal dari kalangan mahasiswa. Dari data penderita hepatitis pada mahasiswa menunjukkan 56% mahasiswa tersebut terbiasa makan di warung atau pedagang kuliner kaki lima dengan hygiene sanitasi yang tidak baik (Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, 2003).
Pada tahun 2010, prevalensi penyakit infeksi virus hepatitis A mencapai angka 9.3% dari total penduduk 237.6 juta jiwa. Di sumsel tahun 2007 dengan jumlah penduduk 7.019.964 jiwa, prevalensi hepatitis A adalah 0.2-1.9%.
Pada umumnya orang yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia atau penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal sehingga penderita ini haruslah mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga penderita tidak mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat diberikan melalui rute parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet melalui rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori.
Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis karena apabila ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama, supaya anggota keluarga siap menghadapi resiko terburuk dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga penderita mampu menyiapkan diri dengan pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan makanan dan air bersih yang aman, sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene secara umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga dan penderita harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat menyebabkan kematian.


B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana Sejarah Virus Hepatitis A ?
2.      Apa yang dimaksud dengan Virus Hepatitis A ?
3.      Bagaimana Sifat Virus Hepatitis A ?
4.      Bagaimana Penyebab, Tanda, dan Virus Gejala Hepatitis A ?
5.      Bagaimana Penularan Virus Hepatitis A ?
6.      Bagaimana Cara Pencegahan Virus Hepatitis A ?
7.      Bagaimana Cara Pengobatan Virus Hepatitis A ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Hepatitis A

            Penyakit ini sudah dikenal antara tahun (460 – 375 SM), oleh Hippocrates di wilayah Babilonia, mereka adalah seorang tabib kuno dari daerah Yunani dan pada tahun 752 M Paus Zaccharias Menulis sebuah surat kepada Santo Bonifacius tentang bentuk-bentuk dari penyakit kuning yang menular sehingga mereka menamakan penyakit ini Icterus Infectiosa. penyakit Hepatitis A banyak terjadi pada saat peperangan. Pada tahun 1912 Cockayne memberikan nama Hepatitis Infectiosa untuk penyakit kuning menular tersebut dan tahun 1923 Blumer berhasil membuat sebuah ringkasan yang sempurna berdasarkan letupan Epidemik Jaundice yang terjadi di Amerika Serikat antara tahun 1912 – 1923 dan observasi tersebut menyatakan terdapat eksistensi dua bentuk utama virus Hepatitis yaitu Infectiosa dan Serum Hepatitis.
Kemudian timbul pernyataan bahwa Hepatitis A adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh masuknya virus Hepatitis A ke dalam tubuh yang kemudian menyerang hati. Penyakit Hepatitis A merupakan penyakit dengan distribusi global dan infeksi Hepatitis A ditandai dengan adanya antibodi anti HAV yang secara universal erat hubungannya dengan standar kesehatan atau sanitasi daerah yang bersangkutan.Penyakit Hepatitis A juga dapat menyebabkan letupan pada kelompok populasi yang berbeda salah satu contoh adalah letupan yang terjadi pada saat kampanye militer.Pada tahun 1950 – 1970 pola Sero Epidemiologi penyakit ini diteliti oleh Murray, Krugman (1967) dan kawan-kawan yang menuntun ke arah pencegahan penyakit tersebut.
Pada tahun 1973, Feinstone SM dan kawan-kawan menemukan Virus Hepatitis A untuk pertama kalinya,secara jelas dengan pemeriksaan Immune Electrone Microscope pada spesimen tinja dan selanjutnya di kembangkan cara pemeriksaan Immunoassay, hal ini sangat sensitif untuk memungkinkan deteksi antigen Hepatitis A dengan antibodinya dan membuahkan hasil ditemukannya tes diagnostik untuk  IgM spesifik yang dapat membedakan infeksi virus Hepatitis A yang baru terjadi dengan yang telah lama terjadi serta tahun 1979 Provost dan Hilleman berhasil membiakkan Virus Hepatitis A dalam kultur sel dan merupakan awal perkembangan vaksin Hepatitis A.
Virus Hepatitis A berukuran 27 nanometer dan oleh Anderson (1988) dapat digolongkan, serta Krugman (1992) sebagai Piconavirus Ternyata terdapat satu sorotipe yang bisa menimbulkan penyakit Hepatitis pada manusia. Dari gambaran skema komponen-komponen partikel virus Hepatitis A bahwa peneliti terdahulu menemukan suspensi sample tinja akan tetap bersifat infeksius meski mendapat tindakan sterilisasi dengan asam, eter, suhu tinggi dan bahkan dibekukan lebih dari satu tahun. Namun virus Hepatitis A dapat di inaktivasi dengan cara sterilisasi uap atau (auto claving), merebus, paparan terhadap konsentrasi tinggi formalin dan radiasi sinar ultra violet (UV).
 Replikasi dari penyakit Hepatitis A target primer utama dari HAV adalah sel-sel hati ( Hepatosit ) setelah virus tertelan mereka terabsorsimelalui pembuluh darah diangkut ke hati dan begitu sampai di hati mereka akan di telan oleh Hepatosit. Di sel materi genetik atau genondari HAV yang terdiri dari stranded RNA akan bertindak sebagai suatu template yang akan memproduksi protein virus selanjutnya protein ini akan berkembang kembali membentuk capsid virus yang baru dan akan dirilis melalui saluran empedu kecil yang terdapat di antara sel-sel hati dan mereka lalu secara bebas akan dibuang melalui tinja.


B.     Pengertian

Hepatitis A  adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita,biasanya melalui makanan (fecal - oral),  Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Penyakit ini bersifat self-limiting (sembuh spontan) dan tidak meninggalkan komplikasi permanen pada hati.Dengan perawatan yang baik, penderita dapat kembali pulih seperti sediakala.
Virus Hepatitis (VHA) berbentuk partikel dengan ukuran 27 nanometer, merupakan virus RNA dan termasuk golongan Picornaviridae. Hanya terdapat satu serotipe yang dapat menimbulkan penyakit hepatitis pada manusia. Virus ini sangat stabil dan tidak rusak dengan perebusan singkat. Penggandaan atau replikasi terjadi dalam sel epitel hati dan epitel usus.
Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita sakit sekitar 1 sampai 2 minggu. Virus Hepatitis A (HAV) yang menjadi penyebabnya sangat mudah menular, terutama melalui makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat menyiapkan dan menyantap makanan memudahkan penularan virus ini. Karena itu, penyakit ini hanya berjangkit di masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah. Hepatitis A dapat menyebabkan pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan kerusakan permanen.


C.    Sifat Umum Virus Hepatitis A

Virus ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121 o C selama 20 menit), dengan dididihkan dalam airselama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu (1 menit pada 1,1 watt), dengan panas kering (180 o C selama 1 jam), selama 3 hari pada 37 o C atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30 menit). Resistensi relative hepatitis virus A terhadap cara-cara disinfeksi menunjukkan perlunya diambil tindakan istimewa dalam menangani penderita hepatitis beserta produk-produk tubuhnya.
Klasifikasi
Kingdom : Virus
Ordo : Pikornavridales
Filum : Pikarnavrides
Genus : Heparnavirus
Kelas : Pikarnavrides
Spesies :
Famili : Pikornavridae





D.    Penyebab, Tanda dan Gejala Hepaitis A


Penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui feses manusia yang diakibatkan kesalahan dalam mengkonsumsi suatu jenis makanan dan minuman. Virus hepatitis A atau VHA penyebarannya melalui pembuangan limbah manusia yang dilatar belakangi oleh keadaan lingkungan dan sanitasi yang kurang baik dan bersih. Hepatitis A ini masih tergolong jenis hepatitis yang ringan dan dapat disembuhkan dengan pemberian vaksinasi, lamanya penyakit ini berlangsung 2-6 minggu.
Sebenararnya penyebab dari penyakit Hepatitis A paling banyak disebabkan oleh  zat kimia bisa juga terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan terlalu sering memakan Bahan kimia seperti obat obatan.
Akan tetapi Penyakit Hepatitis A pada saat ini terjadi di sebabkan oleh makanan ataupun minuman yang terinfeksi oleh virus hepatitis A, dan selama hubungan suami istri juga menjadi penyebab penyakit Hepatitis A ini , tapi semua hepatitis A akan sembuh tidak ada yang kronis.
Adapaun gejala dari hepatitis A terbagi atas 3 stadium yaitu :

1.                                     Fase prodromal ( pendahuluan) . Berlangsung 2-7 hari dengan gejala seperti menderita influenza. Dengan  Keluhan yang ada antara lain badan terasa lemas dan lelah, tidak nafsu makan (anoreksia), mual dan muntah, nyeri dan tidak enak di perut, demam, kadang-kadang menggigil, sakit kepala, nyeri pada sendi (arthralgia), pegal-pegal pada otot (mialgia), diare, dan rasa tidak enak di tenggorokan. umumnya menghilang atau menurun.
Pada fase ini penderita umumnya baru menyadari terkena hepatitis. Jika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, akan ditemukan hati yang membesar serta peningkatan kadar enzim hati dan bilirubin darah.

2.                                    Fase ikterik ( dengan gejala kuning ). Biasanya setelah demam turun, air seni terlihat kuning pekat seperti air teh. gatal-gatal pada kulit. Bagian putih dari bola mata (sclera), selaput lendir langit-langit mulut, dan kulit berwarna kekuning-kuningan. Bila terjadi hambatan aliran empedu ke dalam usus maka tinja akan berwarna pucat seperti dempul (faeces acholis). Warna kuning semakin bertambah kuning, selanjutnya menetap dan kemudian menghilang secara perlahan-lahan. Keadaan ini berlangsung sekitar 10-14 hari. Pada akhir stadium ini keluhan mulai berkurang dan penderita merasa lebih enak. Pada usia lebih lanjut sering terjadi gejala hambatan aliran empedu (cholestasis) lebih berat sehingga menimbulkan warna kuning yang lebih hebat dan berlangsung lebih lama.
Tingkat kematian rendah (0,2% dari kasus icteric) dan penyakit akhirnya sembuh sendiri. Dalam kasus-kasus kematian sangat tinggi berhubungan dengan bertambahnya usia, dan kelangsungan hidup ini jarang terjadi lebih dari 50 tahun.

3.                                    Fase penyembuhan (konvalesen). Fase ini ditandai dengan hilangnya keluhan yang adam Pada fase ini terjadi penyembuhan, gejala kuning menurun, nafsu makan kembali membaik, mual-muntah menghilang, dan organ hati kembali mengecil perlahan-lahan.Kadar enzim hati dan bilirubin darah pun berangsur-angsur menurun, walaupun penderita masih terasa cepat lelah. Umumnya penyembuhan sempurna secara klinis dan laboratoris memerlukan waktu 6 bulan.
Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.




E.     Penularan

Penyakit Hepatitis disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran atau tinja penderita biasanya melalui makanan (fecel-oral), bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah,selain itu akibat buruknya tingkat kebersihan. Yang bisa ditularkan lewat jarum suntik yang terkontaminasi atau melalui darah orang yang tercemar hepatitis A. Penelitian infektivitas menunjukkan bahwa risiko paling besar penulran hepatitis A adalah antara 2 minggu sebelum dan 1 minggu sesudah timbulnya ikterus. Penularan melalui jalan udara relative tidak begitu penting.



F.     Pencegahan

Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara lain :
1.     Secara Umum
Pencegahan secara umum adalah dengan cara mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan bersih ( hygiene perorangan). Misalnya menjaga kebersihan dan cara makan yang sehat, seperti mencuci tangan sesudah ke toilet sebelum menyiapkan makanan, atau sebelum makan.
Selain itu perlu diperhatikan kebersihan lingkungan sanitasi, pemakaian air bersih, pembuangan tinja yang memenuhi syarat kesehatan, pembuatan sumur yang memenuhi standar, mencegah makanan terkena lalat, memasak bahan makanan dan minuman. merupakan tindakan penting untuk mengurangi risiko penularan dari individu yang terinfeksi sebelum dan sesudah penyakit klinis mereka menjadi apparent.

2.     Secara khusus 
Pencegahan secara khusus dapat dilakukan dengan :
a.       Imunisasi pasif ( antibodi )
Diberikan sebagai pencegahan kepada aggota keluarga serumah yang kontak dengan penderita atau orang yang diketahui telah makan makanan mentah yang diolah atau ditangani oleh individu yang terinfeksi dan diberikan kepada orang-orang yang akan berpergian ke daerah endemis. Begitu muncul gejala klinis, tuan rumah sudah memproduksi antibodi.. Imunisasi pasif menggunakan HBlg (human normal immunoglobulin) dengan dosis 0,02 ml per kg berat badan. Pemberian paling lama satu minggu setelah kontak. Kekebelan yang didapat hanya bersifat sementara. . Serum imun globulin (ISG), dibuat dari plasma populasi umum, memberi 80-90% perlindungan jika diberikan sebelum atau selama periode inkubasi penyakit. Dalam beberapa kasus, infeksi terjadi, namun tidak muncul gejala klinis dari hepatitis A. tetapi imunisasi aktif adalah lebih baik.

b.      Imunisasi aktif
Menggunakan vaksin hepatitis A (Havrix). Orang dewasa diberikan satu vial yang berisi satu ml (720 Elisa unit), sedangkan anak berusia kurang dari 10 tahun cukup setengah dosis. Jadwal penyuntikan yang dianjurkan sebanyak 3 kali, yaitu dengan range pemberian pada 0,1, dan 6 bulan. Pada tempat suntikan biasanya timbul pembengkakan (edema) berwarna kemerah-merahan yang terasa nyeri bila ditekan. Kadang-kadang setelah disuntik terasa sakit kepala yang akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Imunisasi tidak diberikan bila sedang sakit berat atau alergi (hipersensitif) terhadap vaksin hepatitis A.
Vaksinasi hepatitis A terutama diberikan kepada orang-orang yang mempunyai resiko tinggi untuk tertular penyakit ini. Misalnya anggota keluarga atau orang serumah yang dekat dengan penderita, dokter, paramedis, petugas laboratrium, anggota ABRI yang tinggal di barak-barak, wisatawan asing yang mengunjungi daerah endemis (foreign travel), homoseksual, dan anak-anak yang dititipkan di tempat penitipan bayi.




G.    Cara Pengobatan

Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Terapi hal yang dilakukan hanya untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan. Contohnya, pemberian parasetamol untuk penurun panas. Terapi harus mendukung dan bertujuan untuk menjaga keseimbangan gizi yang cukup. Tidak ada bukti yang baik bahwa pembatasan lemak memiliki efek menguntungkan pada program penyakit. Telur, susu dan mentega benar-benar dapat membantu memberikan asupan kalori yang baik. Minuman mengandung alkohol tidak boleh dikonsumsi selama hepatitis akut karena efek hepatotoksik langsung dari alkohol (WHO, 2010).
Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut :
a.       Istirahat. Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.
b.      Anti mual. Salah satu dampak dari infeksi hepatitis A adalah rasa mual, yang mengurangi nafsu makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan.
c.       Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Hepatitis A  adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita,biasanya melalui makanan (fecal - oral),  Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain.
2.      Sifat umum Virus ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121 o C selama 20 menit), dengan dididihkan dalam airselama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu (1 menit pada 1,1 watt), dengan panas kering (180 o C selama 1 jam), selama 3 hari pada 37 o C atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30 menit).
3.      Sebenararnya penyebab dari penyakit Hepatitis A paling banyak disebabkan oleh  zat kimia bisa juga terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan terlalu sering memakan Bahan kimia seperti obat obatan. Adapaun gejala dari hepatitis A terbagi atas 3 stadium yaitu : Fase prodromal ( pendahuluan),Fase ikterik ( dengan gejala kuning ) dan Fase penyembuhan (konvalesen).
4.      Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara lain :Secara Umum dan Secara khusus .
5.      Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut : Istirahat, Anti mual,  dan Istirahatkan hati.

B.     Saran
Kita harus memperhatikan kebersihan lingkungan,pergaulan sehari-hari,dan juga obat-obatan. Karena dengan hal-hak yang kecil yang tidak kita perhatikan dapat menyebabkan hal-hal yang tidak kita duga nantinya. Hepatitis A pun dapat diakibatkan dari hal yang sekacil semacam itu.







DAFTAR PUSTAKA










Tidak ada komentar:

Posting Komentar